Senin, 25 Maret 2013

Karya Tulis Ilmiah (Kondisi Fasilitas Sanitasi Pasar) Part 1



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
               Sanitasi tempat-tempat umum merupakan salah satu usaha kesehatan masyarakat secara luas mencakup bidang-bidang pencegahan dan perbaikan dengan tujuan agar setiap anggota masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya baik jasmani, rohani maupun sosial sehingga diharapkan dapat hidup sejahtera. Usaha untuk melindungi, memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan mempunyai jangkauan yang luas baik badan maupun jiwa, untuk umum maupun perorangan. Yang lebih penting adalah dasar-dasar bagaimana hidup yang sehat dan bagaimana mempertinggi kesejahteraan serta daya guna dari kehidupan manusia untuk selanjutnya.
             Untuk mencapai tujuan usaha tersebut diantaranya dengan usaha pengawasan hygiene, sanitasi tempat-tempat umum, dan usaha yang yang diperuntukan bagi umum agar akibat yang ditimbulkan dari tempat-tempat umum dapat dihilangkan dan dikurangi, hal ini akan berhasil baik apabila ada pengertian dan bantuan dari masyarakat berupa patisipasi secara teratur dan terus-menerus baik dari pengusaha maupun pemakai jasa. (Suparlan,1981:1)
              Mengingat Tempat-tempat umum merupakan tempat berkumpul atau melakukan kegiatan orang banyak berarti akan meningkatkan hubungan atau kontak antara orang yang satu dengan yang lain, berarti memungkinkan terjadinya penularan penyakit baik secara langsung maupun tidak langsung akan lebih meningkat. Untuk mengantisipasi terjadinya gangguan penyakit akibat aktivitas di tempat-tempat umum maka perlu adanya penyelenggaraan penyehatan lingkungan, agar lingkungan disekitar menjadi sehat, aman dari gangguan penyakit dan terjaganya kesehatan masyarakat. Salah satu tempat-tempat umum adalah pasar.
               Pasar memiliki posisi yang sangat penting untuk menyediakan pangan yang aman dan pasar tersebut dipengaruhi oleh keberadaan produsen hulu (penyedia bahan segar), pemasok, penjual, konsumen, manager pasar, petugas yang berhubungan dengan kesehatan dan tokoh masyarakat. Oleh karena itu, komitmen dan partisipasi aktif para stakeholder dibutuhkan untuk mengembangkan Pasar Sehat.
              Pasar sehat merupakan salah satu tatanan di dalam pengembangan program Kabupaten/Kota Sehat seperti yang sudah tertuang dalam Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor 1138/Menkes/PB/VIII/2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat dimana kebedaraannya merupakan salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat diwilayah tersebut.
               Di Indonesia terdapat sekitar 9.559 Pasar Tradisional. Beberapa dikembangkan menjadi Pasar Sehat Percontohan, yang terdapat di 10 Kabupaten/Kota di 9 provinsi. Salah satunya Pasar Piyungan yang terletak di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
              Di Samarinda terdapat sekitar 19 Pasar tradisional dengan 4.828 petak/kios aktif dan 811 petak/kios non aktif. Dinas Pasar kota samarinda  membentuk Unit pelaksana teknis daerah  untuk mengelola pasar-pasar yang terdapat di Samarinda menjadi pasar sehat yaitu Unit pelaksana teknis daerah  Pasar Segiri yang 9 Pasar dan Unit pelaksana teknis daerah  Pasar Pagi menaungi 10 Pasar yang berperan secara langsung dalam pengelolaan pasar sehat, penerapan prilaku higienis serta membantu memfasilitasi sarana dan prasarana di pasar.
 Dari data dinas pasar Pasar Segiri dan Pasar Pagi merupakan pasar terbesar yang terdapat di Samarinda dengan jumlah pengunjung rata-rata sekitar 1000 orang setiap harinya. Dengan banyaknya jumlah tersebut, potensi penularan atau penyebaran penyakit lebih beresiko dan berpotensi besar menimbulkan dampak terhadap kesehatan masyarakat. Agar dapat menjadi prasarana umum yang tertib, baik, aman, dan sehat perlu dikelola dengan baik. Termaksud didalamnya adalah pengelolaan terhadap fasilitas yang terdapat diPasar Segiri dan Pasar Pagi.
                      Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan untuk pengelolaan fasilitas sanitasi yang terdapat di Pasar Segiri untuk pengelolaan sampah belum ada pemisahan antara sampah basah dan sampah kering. Sedangkan untuk pengelolaan limbah cair masih terlihat tidak baik dikarenakan tidak adanya pengelolaan khusus sebelum dibuang ke riol kota, akibatnya mencemari lingkungan di sekitar pasar. Belum tersedianya fasilitas tempat cuci tangan, tidak adanya pengawasan makanan dan bahan pangan serta masih terdapat angka kepadatan binatang penular penyakit (vektor) yang masih tinggi. Sementara Pasar Pagi belum ada pemisahan sampah kering dan sampah basah, tidak adanya pengelolaan limbah cair sebelum dibuang ke riol kota, serta pada los makanan masih terdapat tikus, kecoa dan lalat.
                Dari latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Kondisi Fasilitas Sanitasi Pasar Segiri dan Pasar Pagi pada tahun 2013”

B.  Rumusan Masalah
         Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah yang ada dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Kondisi Fasilitas Sanitasi Pasar Segiri dan Pasar Pagi pada tahun 2013”
C.  Ruang Lingkup Penelitian
           Ruang lingkup penelitian ini adalah keadaan fasilitas sanitasi  di pasar segiri dan pasar pagi, yang meliputi :
1.   Air bersih
2.   Kamar mandi dan toilet
3.   Pengelolaan sampah
4.   Drainase
5.   Tempat cuci tangan
6.   Binatang penular penyakit / vektor
7.   Kualitas makanan dan bahan pangan
8.   Desinfeksi pasar

D.  Tujuan Penelitian
      1. Tujuan Umum
          Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi fasilitas sanitasi yang ada di Pasar Segiri dan Pasar Pagi sebagai Pasar Induk di Kota Samarinda pada tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
a.    Untuk mengetahui kondisi fasilitas air bersih di Pasar.
b.   Untuk mengetahui kondisi fasilitas kamar mandi dan toilet
c.    Untuk mengetahui kondisi fasilitas pengelolaan sampah
d.   Untuk mengetahui kondisi fasilitas drainase
e.    Untuk mengetahui kondisi fasilitas tempat cuci tangan
f.     Untuk mengetahui kondisi fasilitas binatang penular penyakit / Vektor
g.    Untuk mengetahui kondisi kualitas makanan dan bahan pangan
h.    Untuk mengetahui kondisi fasilitas desinfeksi pasar
E.  Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
    Sebagai informasi bagi masyarakat untuk dapat menambah pengetahuan tentang pentingnya fasilitas sanitasi pasar
2. Bagi Pengelola Pasar
    Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan kepada pihak pengelola pasar khususnya dalam peningkatan kualitas fasilitas sanitasi di Pasar Segiri dan Pasar Pagi

3. Bagi Akademik
    Dapat menjadi dasar acuan untuk penelitian selanjutnya terutama yang berhubungan dengan kondisi fasilitas sanitasi pasar.
4. Bagi Peneliti
    Memperoleh pengalaman nyata dalam proses penerapan penelitian berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh selama pendidikan dan dengan penelitian ini mahasiswa akan selalu tampil proaktif dan tidak pasif menghadapi masalah yang ada di lingkungan.

F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
B.  Rumusan Masalah
C.  Ruang Lingkup
D.  Tujuan Penelitian
E.   Manfaat Penelitian
F.   Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.  Tinjauan Tentang Fasilitas Sanitasi Pasar
B.  Persyaratan Sanitasi Pasar
C.  Fasilitas Sanitasi
D.  Hubungan Sanitasi Pasar dengan Kesehatan
E.   Kerangka Teori
F.   Kerangka Konsep
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.  Desain Penelitian
B.  Tempat, Waktu dan Jadwal Kegiatan Penelitian
C.  Objek Penelitian
D.  Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
BAB IV HASIL PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN
Daftar Pustaka
Lampiran - Lampiran
BAB IV PENUTUP