Rabu, 02 Januari 2013

Laporan Sanitasi Bioskop

ALL ABOUT KESEHATAN LINGKUNGAN




BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Sarana dan bangunan umum merupakan tempat dan atau alat yang dipergunakan oleh masyarakat umum untuk melakukan kegiatannya, oleh karena itu perlu dikelola demi kelangsungan kehidupan dan penghidupannya untuk mencapai keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial, yang memungkinkan penggunanya hidup dan bekerja dengan produktif secara sosial ekonomis.
Sarana dan bangunan umum dinyatakan memenuhi syarat kesehatan lingkungan apabila memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan dapat mencegah penularan penyakit antar pengguna, penghuni dan masyarakat sekitarnya, selain itu harus memenuhi persyaratan dalam pencegahan terjadinya kecelakaan. Jenis-jenis tempat umum yang sangat memerlukan pengawasan yaitu : Hotel, Restoran, Kolam renang , Pasar, Bioskop, tempat-tempat rekreasi, tempat-tempat ibadah, pertokoan, Pemangkas rambut, salon, Stasiun kereta api atau bus, rumah sakit. Dan pada saat ini penulis akan membahas lebih rinci mengenai sanitasi di Bioskop.
Bioskop merupakan salah satu tempat hiburan juga merupakan tempat sarana pariwisata sehingga tidak hanya terdapat di kota-koat besar saja, tetapi sudah sampai ke kota-kota kecil. Hal ini karena sesuai dengan tuntutan jaman antara lain dengan berkembangnya kepariwisataan yang mana setiap orang ingin mencari hiburan.
Kita menyadari bahwa bioskop merupakan tempat berkumpulnya orang banyak untuk menonoton film. Dengan adanya kegiatan yang cukup padat di gedung bioskop, maka perlu adanya pengawasan terhadap sanitasinya. Pengawasan ini dilakukan berbagai upaya mencegah terjadinya penularan penyakit atau gangguan-ganguan yang mungkin timbul di bioskop.


B.     TUJUAN

1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui kondisi dan fasilitas sanitasi yang terdapat di Gedung Bioskop 4D Fun Asia Movie Jln ....

2.    Tujuan Khusus
a.       Untuk mengetahui aspek-aspek apa saja yang dipersyaratkan dalam sanitasi bioskop
b.      Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan apa saja yang mempengaruhi keadaan sanitasi dalam pelaksaan sanitasi bioskop.
c.       Untuk mencegah adanya gangguan penyakit yang berhubungan dengan bioskop.
C.     MANFAAT

1.      Bagi Mahasiwa
Sebagai proses pembelajaran mahasiswa turun ke lapangan bagaimana cara menilai sanitasi di gedung bioskop yang memenuhi standar  syarat kesehatan.
2.      Bagi Pengelola Gedung bioskop
Sebagai  bahan pengetahuan dan diterapkan untuk meningkatkan kualitas sanitasi di gedung bioskop.
3.      Bagi Akademik
Sebagai bahan.acuan untukmenambah referensi hasil pemeriksaan yang ada dan dapat digunakan sebagai  bahan penunjang peningkatan pengetahuan mahasiswa pada angkatan selanjutnya, untuk proses pembelajaran tindak lajut praktek sanitasi tempat-tempat umum khususnya di gedung bioskop.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    PENGERTIAN
Bioskop adalah tempat atau gedung termasuk segala fasilitasnya didalam dimana masyarakat berkumpul dengan membayar dapat menonton film.

B.     Hubungan Bioskop Dengan Kesehatan Manusia
Bioskop mempunyai peranan penting dalam penulran penyakit, timbulnya kecelakaan dan gangguan-gangguan lain. Gangguan-gangguan yang dapat ditimbulkan antara lain:
1.      Letak kursi bagian terdepan yang terlalu dekat dengan layar ( kurang dari 6m) dapat merusak mata.
2.      Letak pintu,jendela dan lain-lain lobang ventilasi yang keliru menimbulkan gerak angin yang keras dan penonton dapat sakit karenanya.
3.      Ventilasi yang kurang baik, menimbulkan tidak adanya gerak udara dalam gedung, sehingga keadaan dalam gedung dapat panans sekali dn menimbulkan pusing kepala.
4.      Letak lampu bahaya diatas pintu-intu yang menyilaukan dapat mengganggu mata para penonton.
5.      Kurangnya pemeliharaan keersihan pada tempat tempat duduk/kursi, menjadikan kursi tersebut menjadi tempat bersarang dan berkembang biaknya binatang pengganggu antara lain kutu busuk, yang dapat menimbulkan gangguan kepada para penonton.
6.      Pemakaian film proyektor yang rusak ( misalnya bergetar ) atau lensa yang sudah kabur akan menimbulkan kerusakan mata.
7.      Lantai yang tidak memenuhi syarat misalnya licin akan menimbulkan kecelakaan kepada penonton, dan lantai yang berdebu akan mengganggu penonton.
8.      WC dan urinoir yang tidak dirawat akan menimbulkan bau tidak dan mengganggu keyamanan penonton.

C.       LETAK GEDUNG BIOSKOP
  1. Di tempat yang luas dan aman : dgn maksud terdapat tempat parkir & memberikan keleluasan & kepuasan pengunjung.
  2. Ditempat yang strategis : dekat tempat tinggal, mudah dijangkau, dekat pusat hiburan.
  3. Jauh dari TPS & TPA, lalu lintas padat  & pabrik besar.
  4. T4 yg tinggi & kering,jauh dr rawa & bebas banjir.

D.       BAGIAN INTERIOR GEDUNG
  1. Dinding dibuat menurut konstruksi yg tepat,shg mencegah gema suara, penyerapan suara, menguatkan suara.
  2. Lantai dibuat keras, tdk licin, mudah dibersihkan, dibuat miring dgn sudut 6,20 perbedaan tinggi kepala kursi 10 cm.
  3. Ventilasi dgn tujuan memasukkan udara segar baik alami dan buatan shg ruangan jd nyaman. Suhu antara 20-27 0c kelembaban 40-50 %
  4. Pintu bahaya pertunjukan tdk dikunci. Di atas pintu ditulis “pintu bahaya”.
  5. Layar film warna putih, bagian tepi berwarna hitam, permukaan licin, ukuran disesuaikan dgn proyektor, jarak dgn proyektor 40 m.
  6. Sound sistem Stereo dengan load speaker terpisah, intensitas suara terbesar merata antar 80-85 dB.
  7. Pencahayaan tidak menyilaukan, tidak terlalu redup, tidak bergetar, tidak panas & punya generator sendiri.
  8. Alat pemadam kebakaran mudah dijangkau, tersebar, terdapat petunjuk yg jelas.
  9. Tempat  duduk/kursi Individual, enak diduduki, jarak antar baris 40 cm, jarak dgn layar min 6 m, sudut pandang max 300, tinggi kursi 48 cm, tinggi sandaran 38-40 cm, ukuran kursi 40 45 cm.
  10. System lalu lintas jalur utama min 2 m, lintas blok min 80 cm, lintas baris min 40 cm, lintas keliling min 50 cm.
  11. Proyektor film terang, tdk bergetar, min 2 buah, ruang terpelihara baik, luas ruangan cukup.
  12. Keadaan bebas tikus & serangga menjaga kebersihan, menghindari sudut mati, menghindari ruang gelap.
  13. Lain-lain, tersedia kotak P3K, generator, ditempatkan pada ruang khusus, setiap karyawan memiliki sertifikat sehat.
14.  Tangga : optrade max 17,5 cm (ketinggian anak tangga), ontrade min 25 cm (lebar anak tangga) tiap 2,5 cm dibuat bordes, sudut max 450.





BAB III
GAMBARAN UMUM DAN HASIL

A.    GAMBARAN UMUM LOKASI
Penilaian Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan (Inspeksi Sanitasi) Gedung Bioskop dilakukan di Bioskop 4D FunAsia Movie pada Tanggal ... Oktober 20.. di Jalan ...... yang dikelola oleh .....
Gedung bioskop 4D FunAsia Movie merupakan salah satu gedung bioskop yang ada di Kota .... yang terletak di ....., Tempat ini sangat strategis karena tepat berada di kawasan pusat kota ...., sehingga tidak sedikit orang yang datang untuk menonton film di bioskop ini, untuk harga tiketnya pihak pengelola memberikan hargauntuk senin –minggu Rp. 25.000,-
Mall plaza mulia aktif pada tahun 2009 diiukuti bioskop 4D Fun Asia Movie pada November tahun 2010 hingga pada tahun sekarang dengan jumlah 4 orang karyawan.



B.     HASIL PRAKTEK LAPANGAN
Persyaratan Kesehatan lingkungan dan Bangunan
No.
Variabel
Bobot
nilai
Skor maksimal
Hasil
1.
Lokasi
3
5
15
15
2.
Lingkungan / Halaman
3
5
15
15
Total
30
30

Keterangan :
Untuk Lokasi dan bangunan skore yang di capai adalah 30 karena posisi gedung bioskop berada di lantai 4 .... terhindar dari banjir dan berada cukup jauh dari sumber pencemar.

Konstruksi Umum
No.
Variabel
Bobot
Nilai
Skor Maksimal
Hasil
1.
Lantai
3
10
30
30
2.
Dinding
2
10
20
20
3.
Atap
3
10
30
30
4.
Langit –langit
2
10
20
20
5.
Pintu
3
10
30
30
Total
130
130

Keterangan :
Untuk Kontruksi Umum skore yang diperoleh 130 . karena lantai bersih. Bahan lantai terbuat dari porcelin yang kuat,kedap air,  permukaan rata, tidak terdapat genangan air. Dinding bersih, dan bewarna terang, atap tidak bocor, tidak memungkinkan terjadi genangan air, langit-langit tinggi dari   3 M, kuat dan berwarna terang,. Pintu terbuat dari kaca yang kuat dapat mencegah masuknya serangga,dan tikus.

Bagian dalam ruang pertunjukan
NO.
Variabel
Bobot
Nilai
Skor Maksimal
Hasil
1.
Kursi
7
10
70
42
2.
Gang / lalu lintas
3
10
30
9
3.
Pintu Bahaya / darurat
5
10
50
0
4.
Ventilasi
7
10
70
70
5.
Pencahayaan
5
10
50
25
6.
Proyektor
7
10
70
21
7.
Layar
4
10
40
0
8.
Sistem suara
4
10
40
40
Total
420
207

Keterangan :
Untuk bagian dalam ruang pertunjukan skore yang diraih yaitu 207 karena terdapat beberapa fasilitas yang tidak memenuhi syarat seperti kursi yang tidak ergonomi, jarak bagian kursi terdepan hanya 3 meter dari layar. Untuk gang dan lalu lintas tidak terdapat lalu lintas utama, lalu lintas antara baris kursi untuk jalan penonton ke penduduk hanya 30 cm, dan tidak ada terdapat pintu bahaya darurat. Pencahayan tersedia penerangan untuk pembersihan tetapi pencahayaan masih kurang dan sangat gelap, dan kuat penerangan pada tangga hanya 0,03 FC. Proyektor masih bisa terjadi getaran Karena penyangga proyektorny tergantung biasa di bagian atas langit-langit, ruang proyekto juga sangat sempit dan tidak alat pengatur sirkulasi udara sehingga terasa hawa yang panas pada ruangan proyektor. Layar berwarna putih tetapi tidak terdapat pinggiran berwarna gelap dan tinggi layar dasar sangat rendah dengan pemandangan bagian kursi paling depan. Sistim suara sangat baik dan jelas, tidak terlalu keras, dan tidak bergema.
Fasilitas Sanitasi
No.
Variabel
Bobot
Nilai
Skor Maksimal
Hasil
1.
Jamban
7
9
63
63
2.`
Peturasan
7
10
70
42
3.
Tempat Sampah
6
6
36
0
Total
169
105

Keterangan :
Untuk fasilitas sanitasi skore yang diperoleh adalah 105 masih terdapat fasilitas sanitasi yang tidak memenuhi syarat yaitu peturasan yang masih berbau pesing. Untuk tempat sampah yang tersedia hanya 1 tempat sampah dan berukuran kecil, dan tidak memiliki penutup, sehingga bisa menjadi tempat perkembang biakan vector, dan mengurangi kenyamanan pengunjung.

Fasilitas dll
No
Variabel
Bobot
nilai
Skor maksimal
Hasil
1.
Kotak P3K
4
10
40
0
2.
Pemadam kebakaran
5
10
50
0
Total
90
0

Keterangan :
Untuk Fasilitas ini sama sekali tidak memenuhi syarat karena fasilitas ini sama sekali tidak ada di dalam gedung bioskop.

Perhitungan Presentase %
Penilaian :
LAIK SEHAT            : ≥75-100%
SEHAT                       : 50-74%
KURANG SEHAT    : 25-49%
TIDAK SEHAT         : <25%

Jumlah skor maksimal : 839
Jumlah skor Hasil / Penilaian : 472
 56,3 dibulatkan 56 %
Keterangan: Bioskop dinyatakan sehat.









BAB IV
           PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dari hasil pemeriksaan sanitasi gedung bioskop diatas dapat diyatakan biooskop 4D Fun city asia terbilang SEHAT walaupun masih ada beberapa fasilitas gedung bioskop dan yang harus segera di benahi untuk meningkatkan kenyamanan, kepuasan pengunjung, dan mengurangi resiko kejadian penyakit dan penularan penyakit yang di akibatkan oleh gedung bioskop.

B.     SARAN
·    Kursi pada studio bioskop seharusnya di ganti dengan kursi yang ergonomi yang siku sandaranya tidak 90° atau tegak lurus, dan jarak kursi bagian depan layar berjarak 6 meter
·    Di bagian kursi penonoton di sediakan lalu lintas utama
·    Lalu lintas anatara baris kursi untuk jalan penonton di ushakan lebar minimalnya 40 cm
·    Untuk cahaya penerangan kebersihan di tambah untuk pencahayaannya karena masih gelap, dan penerangan untuk anak tangga juga harus ditambah karena hanya 0,03 fc sedangkan yang memenuhi persyaratan itu 3 fc
·    Untuk Proyektor penyangganya di ganti dengan yang lebih permanen karena yang ada saat ini rentan terjadi getaran, dan pada ruang proyektor dikasi alat buat mengatur sirkulasi udara.
·    Untuk layar harus di tinggikan sesuai dengan pandangan bagian kursi paling depan, dan pada ujung layar di kasi pinggiran yang warna gelap,
·    Tempat sampah sebaiknya ukuran untuk tong sampahnya diperbesar lagi dan ada penutup pada tong sampah
·    Sebaiknya didalam gedung di sediakn kotak P3K, dan alat pemadam kebakaran
·    Di dalam studio juga harus terdapat pintu darurat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar